Random Post

Selasa, 15 Desember 2009

Monitoring Degradasi Sungai Dan Teluk Air Bangis Dari Imunisasi Limbah Cair Pabrik Sawit Serta Upaya Rehabilitasi Dengan IPAL MSL-M

Aflizar, Amrizal, fazlimi, Edijoniarta
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbu Jl. Raya Tanjung Pati Km 7 Sumatera Barat
e-mail: aflizar_melafu@yahoo.com

ABSTRAK RENCANA PENELITIAN
Masalah limbah Pabrik Kelapa sawit di Kabupaen Pasaman Barat telah mulai mencemari sungai dan Laut di Teluk Sasak dan Teluk Air Bangis dimana air sungai mulai berbau busuk dan ikan di laut sudah banyak yang hilang menurut nelayan dan bagi masyarakt yang menggunakan sungai untuk MCK sudah banyak yang mengalami gatal-gatal. Penyebabnya adalah IPAL kolam anaerobik dari tanah yang dibuat Pabrik kelapa sawit (PKS) tidak efektif mengolah limbah cairnya karena hasil analisa Laboratorium Politeknik Pertanian Payakumbuh (1995) kwalitas limbah cairnya di outlet kolam anaerrobik dari tanah itu melebihi baku mutu yang ditetapkan pemerintah dimana BOD 23,85 ppm , COD 5500 ppm, TSS 15.800 ppm, minyak dan lemak 48 ppm, pH 8, suhu 40 -45oC, Fe 28 ppm sedangkan baku mutu dibolehkan menurut MENLH (1995) yaitu BOD 100 ppm, COD 350 ppm, TSS 250 ppm minyak dan lemek 25 ppm dan pH 6 – 9 bila dibandingkan maka BOD dan pH saja yang memenuhi baku mutu sedangkan COD, TSS , minyak dan lemak melebihi baku mutu sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Keadaan ini bertambah buruk karena menurut data Amrizal (2003) ada tiga pabrik kelapa sawit (PKS) beropersai di Kab. Pasaman Barat yaitu PKS milik PT. Perkebunan Nusantara VI di Simpang Tiga, PT. Bakrie Pasaman Plantation dan PT. Agrowisata dengan kapasitas rata-rata 35 ton/jam dan menghasilkan limbah cair 1,8 m3/ ton produk minyak sawit.  Untuk lebih lanjut Baca dari Sumber

0 komentar:

Posting Komentar